Beribadah haji di Indonesia, negara sebagian besar Muslim paling besar di dunia, sudah diurungkan untuk tahun ke-2 beruntun karena kekuatiran akan pandemi COVID-19.
Beribadah haji ialah pengalaman sekali sepanjang umur untuk beberapa orang Indonesia, dengan waktu tunggu rata-rata kurang lebih 20 tahun karena sistem kuota.
“Karena pandemi dan untuk pelindungan jamaah haji, pemerintahan sudah memutuskan jika jamaah haji Indonesia tidak akan dibolehkan pergi tahun ini,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sebuah pengakuan, Kamis.
Arab Saudi, menurut Yaqut, belum memperbolehkan jamaah haji untuk menjalankan beribadah haji.
“Tidak cuma Indonesia…” kata narator. Karena persetujuan kesepakatan belum diberi tanda tangan, tidak ada negara yang terima kuota,” terangnya.
Dia mengatakan, jamaah haji yang sudah bayar ongkos haji akan jadi jamaah haji tahun depannya.
Dalam usaha melawan penebaran COVID-19, Arab Saudi larang umat Islam di luar negeri untuk menjalankan beribadah haji di tahun 2020. Larangan itu sebagai yang pertama kali dalam ingatan akhir-akhir ini.
Jumlah peziarah yang dibolehkan untuk mendatangi ritual itu dikurangkan secara drastis, dengan sekitaran 1.000 masyarakat dan warga Saudi yang dibolehkan untuk berperan serta.
Kementerian kesehatan Saudi umumkan di bulan Maret jika beberapa orang yang sudah divaksin pada COVID-19 akan dibolehkan untuk ikut serta dalam haji tahun ini.
Tetapi, kantor informasi Reuters memberikan laporan di bulan Mei jika Arab Saudi sedang menimbang kembali larangannya pada jamaah haji asing karena kekuatiran mengenai penebaran tipe virus corona baru.
Faksi berkuasa hanya akan meluluskan jamaah haji dalam negeri yang sudah divaksin atau sudah sembuh dari COVID-19 minimal 6 bulan saat sebelum perjalanan, menurut dua sumber yang turut serta dalam perundingan.
Sekitaran 2,lima juta orang di penjuru dunia terisolasi dengan cara sosial saat sebelum pandemi.
Menurut angka pemerintahan, beberapa peziarah biasa berkunjung beberapa tempat paling suci Islam di Mekah dan Madinah untuk haji sepanjang satu minggu dan ziarah Umrah selama setahun yang lebih pendek, yang hasilkan sekitaran $ 12 miliar tiap tahun.