Sedih ketika mendengar semakin banyaknya orang yg terinfeksi virus Corona. Menurutku dari kaca mata perspektif traveler, ini benar benar merugikan banyak pihak apalagi desa desa wisata yg ada China. Mereka yg hanya bisa menafkahi keluarganya dari kemurahan hati turis yg mengunjungi tempat tinggal mereka.
Seluruh provinsi di China mungkin saat ini ada di masa masa sulit, memblokade banyak daerahnya untuk melindungi warganya.
Bisa dibayangkan bagaimana mereka yg hanya hidup dari sektor pariwisata.
Dan sepertinya, tripku untuk menjelajahi negeri tirai bambu tahun ini harus diundur, padahal tahun 2019 kemarin, aku sudah berjanji dgn diri sendiri untuk kembali lagi tahun depan untuk mengunjungi beberapa provinsi lainnya.
Semoga kondisi ini segera membaik perlahan. Baru pertama kali dalam 100 tahun terakhir terjadi pandemi besar – besaran seperti ini. Semoga pandemi ini cepat berlalu dan tidak banyak memakan korban jiwa. Yang penting dari diri kita sendiri harus pandai menjaga kesehatan.
Nggak terasa sudah 1.5 tahun yg lalu, perjalanan singkat berkelana melihat megahnya alam di negara Swiss. Untuk siapapun yg merindukan damai, melepas rindu bercengkrama dengan alam, Swiss adalah negara di mana hati dan pikiran bisa menyatu dgn semesta.
Cukup hanya berjalan kaki di antara pedesaan, diiringi ayunan merdu lonceng sapi yg mungkin jumlahnya beradu dengan populasi orang Swiss. Yang membuat aku berangan untuk kembali ke Swiss adalah coklatnya yg tak kalah lezat dgn coklat Belgia, juga beragam pilihat roti sandwichnya yg menggugah selera.
Tidak ada cerita menemukan ‘sungai berwarna coklat’, karena semua aliran air di sini berwarna biru toscaaa saking jernihnya, bahkan damnya pun memiliki pantulan biru layaknya gradasi warna pantai di Maldives & pink beach labuan bajo.
Pemerintah Swiss tahu cara memanjakan turisnya. Ada Cable Car, train riding ke puncak gunung & kereta penghubung antar kota nyaman.
Get lost di antara pegunungan Eiger atau Matterhorn di kelilingi vibes desa khas Eropa, trip ke Swiss benar benar candu bagi para traveler.