Indonesia, ekonomi terbesar kesepuluh di dunia (berdasarkan paritas daya beli) dan negara terpadat keempat, telah menunjukkan ketahanan dan kemajuan yang luar biasa dalam mengurangi kemiskinan, menurunkan tingkat kemiskinan lebih dari setengahnya sejak 1999, menjadi 9,78 persen pada 2020.
Banyak perekonomian, termasuk Indonesia, telah mengalami kemunduran substansial sebagai akibat dari epidemi global, tetapi negara ini telah berhasil melindungi mayoritas penduduknya agar tidak jatuh di bawah garis kemiskinan dengan memperluas program bantuan sosial. Pemerintah memprakarsai program ini sebagai tanggap darurat terhadap pandemi, dan Bank Dunia mendukungnya. Dana yang cukup besar juga dimasukkan dalam paket bantuan untuk meningkatkan kesiapan sektor kesehatan.
Ketahanan Indonesia di era new normal juga merupakan hasil dari fokus dan upaya pemerintah yang intens untuk mencegah dan mengelola dampak pandemi. Mengontrol penyebaran, meningkatkan kapasitas layanan kesehatan, pengujian rutin, dan imunisasi pasti akan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia tahun ini.
Namun, sangat penting untuk memusatkan perhatian pihak berwenang pada isu-isu mengenai kesejahteraan umum, kesehatan, dan kekebalan penduduk, khususnya di kalangan generasi muda. Menurut Indeks Modal Manusia Bank Dunia, generasi berikutnya di Indonesia hanya akan menjadi 54% seproduktif jika mereka memiliki kesehatan dan pendidikan yang lengkap.
Pada saat ini, ketersediaan dan kesadaran pangan sangat penting, dan langkah-langkah harus diambil untuk memastikan modal rakyat Indonesia yang kuat dan produktif.
Penting juga untuk menyadari bahwa pencapaian perawatan kesehatan yang unggul tidak akan mungkin terjadi tanpa partisipasi aktif dan kontribusi pemangku kepentingan utama, termasuk produsen makanan, entitas nutrisi publik, masyarakat nutrisi, regulator makanan, profesional kesehatan (HCP), dan perusahaan nutrisi.
Gizi merupakan bidang kesehatan yang kurang mendapat perhatian dan pemahaman. Sebuah Survei Mitos Nutrisi dilakukan oleh Herbalife Nutrition, yang menerima tanggapan dari 5.500 pelanggan dan 250 profesional perawatan kesehatan. Pada Maret 2020, polling dilakukan di Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.