Tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk manusia. Kualitas tidur yang baik akan berdampak positif pada kondisi kesehatan, berat badan dan suasana hati. Sama halnya dengan pengaturan pola makan dan rutin olahraga, tidur yang sama pentingnya.
Tidur yang cukup ini akan memberikan wkatu untuk tubuh anda dan memperbaiki dirinya sendiri. bukan cuma menghilangkan kantuk saja, tetapi juga dibutuhkan untuk kesehatan jiwa dan juga raga. jika tidurmu yang cukup itu akan sangat membantu anda dalam beraktivitas nomral dengan sepanajng harinya.
Inilah Beberapa Hal Terbaik Jika Waktu Tidurmu Yang Cukup
Membantu Menjaga Berat Badan
Kualitas tidur yang buruk berhubungan dengan kenaikkan berat badan. DAlam studi yang sudah membuktikan bahwa orang yang durtasi tidurnya pendek dan cenderung memiliki berat badan lebih yang dibandingkan untuk orang-orang dengan dutasi tidurnya yang memadai.
Faktanya, kurang tidur merupakan salah satu faktor risiko terbesar obesitas. Dalam studi dalam jurnal sleep tahun 2008 yang menunjukkan bahwa orang dewasa dengan durasi tidur yang pendek lebih mungkin mengembangkab obesitas 89% pada anak-anak dan 55 persen untuk orang dewasa.
Mengatur Kalori Menjadi Lebih Baik
Dalam studi yang menunjukkan bahwa untuk orang-orang yang kurang tidur memiliki rasa nafsu makan yang lebih besar dan cenderung untuk mengonsumsi lebih banyak kalori. DAlam sebuah studi yang dipubnlikasikan telah yang memengaruhi hormon yang bertanggung jawab atas nafsu makan.
Dalam sebuah penelitian ini yang termasuk tingginya kadara grelin, hormon yang telah menstimulasi nafsu makan, serta yang berkurangnya kadar leptin, yaitu hormin yang berfungsi untuk bisa menekan rasa lapar anda.
Membantu Mencegah Depresi
Pada masalah kesehatan mental, seperti depres berhubungan kuat dengan kualitas tidur yang buruk dan gangguan tidur. Pada penelitian yang dapat memperkirakan bahwa 90 persen orang dengan depresi yang mengeluhkan tentang kualitas tidur.
Pada penelitian yang menemukan bahwa kualitas tidur yang buruk berhubungan dengan peningkatan risiko kematian karena bunuh diri. Dan tak hanya itu sebuah studi yang dimuat dan menunujukkan bawa orang dengan gangguan tidur yang seperti insomnia dan obstruvtive sleep apnea yang melaporkan tingkat depresi yang lebih tinggi daripada orang yang waktu tidurnya yang cukup.